KESEHATAN - Jenis-jenis obat dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria, seperti bentuk sediaan, cara kerja, dan indikasi penggunaannya. Berikut adalah elaborasi tentang berbagai jenis obat yang umum:
1. Berdasarkan Bentuk Sediaan
Tablet: Bentuk sediaan padat yang paling umum. Tablet biasanya digunakan secara oral, dan dapat berupa tablet lepas biasa, tablet salut enterik (melindungi obat dari asam lambung), atau tablet kunyah.
Kapsul: Obat yang dikemas dalam cangkang gelatin yang mudah ditelan. Kapsul bisa berisi serbuk, cairan, atau butiran kecil.
Sirup: Sediaan cair yang mengandung bahan obat terlarut dalam air dan pemanis. Biasanya diberikan pada anak-anak karena rasanya lebih enak.
Suspensi: Sediaan cair yang mengandung partikel obat tidak larut yang perlu dikocok sebelum digunakan.
Krim dan Salep: Obat untuk penggunaan topikal pada kulit. Krim memiliki dasar air, sementara salep memiliki dasar lemak, sehingga lebih lengket dan lebih lama diserap.
Injeksi: Obat yang diberikan melalui jarum suntik, umumnya dalam bentuk cairan, dan disuntikkan ke dalam otot, pembuluh darah, atau jaringan tubuh lainnya.
Suppositoria: Obat padat yang dimasukkan ke dalam rektum, vagina, atau uretra, biasanya meleleh pada suhu tubuh.
Inhaler: Obat yang dihirup melalui mulut untuk pengobatan kondisi pernapasan seperti asma.
Baca juga:
Apa Itu Asisten Apoteker?
|
2. Berdasarkan Cara Kerja
Analgesik (Pereda Nyeri): Mengurangi rasa sakit, termasuk parasetamol, ibuprofen, dan opioid (seperti morfin).
Antibiotik: Membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Contohnya adalah amoksisilin, siprofloksasin, dan azitromisin.
Antivirus: Melawan infeksi virus, seperti oseltamivir (untuk influenza) atau asiklovir (untuk herpes).
Antihistamin: Mengatasi alergi dengan menghambat efek histamin. Contoh: loratadin, cetirizine.
Antipiretik: Menurunkan demam, misalnya parasetamol dan ibuprofen.
Antiinflamasi: Mengurangi peradangan, seperti kortikosteroid (prednison) dan NSAID (ibuprofen).
Antidepresan: Mengatasi depresi, misalnya fluoksetin, sertralin.
Antihipertensi: Menurunkan tekanan darah, termasuk ACE inhibitor (enalapril), beta blocker (atenolol), dan diuretik (hidroklorotiazid).
Antikoagulan: Mencegah pembekuan darah, seperti warfarin dan heparin.
Bronkodilator: Melebarkan saluran udara, sering digunakan untuk asma, seperti salbutamol.
3. Berdasarkan Indikasi Penggunaan
Obat Jantung: Digunakan untuk mengobati penyakit jantung, termasuk beta blocker, nitrat, dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors).
Obat Diabetes: Mengontrol kadar gula darah, seperti insulin, metformin, dan sulfonilurea.
Obat Saluran Pencernaan: Mengatasi masalah pencernaan, seperti antasida untuk asam lambung, loperamid untuk diare, dan omeprazol untuk refluks asam.
Obat Hormon: Menggantikan atau mengatur hormon dalam tubuh, seperti insulin untuk diabetes, levothyroxine untuk hipotiroidisme, dan estrogen/progestin untuk kontrasepsi hormonal.
Obat Kemoterapi: Digunakan untuk mengobati kanker, seperti doksorubisin dan siklofosfamid.
Baca juga:
Yuk, Bikin Anak-anak Suka Cuci Tangan!
|
4. Obat Tradisional dan Herbal
Jamu: Obat tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan alami seperti daun, akar, dan rempah-rempah. Contohnya adalah jamu kunyit asam dan beras kencur.
Suplemen Herbal: Mengandung bahan-bahan alami yang diklaim dapat meningkatkan kesehatan, seperti ekstrak ginseng, minyak ikan, dan ekstrak echinacea.
Setiap jenis obat memiliki indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan interaksi obat yang perlu diperhatikan. Penggunaan obat harus sesuai dengan resep dokter atau petunjuk penggunaan yang benar untuk menghindari efek samping atau risiko kesehatan. (***)