6 Alasan Kenapa Harus Membaca Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa?

    6 Alasan Kenapa Harus Membaca Buku Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-Apa?

    JAKARTA - Setiap buku akan menemukan pembacanya. Buku komik cocok untuk anak-anak atau mereka yang menyukai cerita bergambar. Novel romansa sangat sesuai untuk anda yang ingin merasakan kupu-kupu beterbangan di dalam perut. Buku horror cocok untuk anda yang menyukai tantangan dan misteri.

    Lalu, bagaimana dengan genre non-fiksi atau terutama, buku pengembangan diri? Sama saja, semua orang bisa membacanya. Namun buku-buku jenis ini biasanya didatangi oleh anda atau mereka yang sedang kebingungan dan berusaha mencari jati diri. Buku jika kita tak pernah jadi apa-apa adalah salah satu contohnya.

    Ada banyak orang bilang kalau buku non-fiksi sulit menjadi populer karena Bahasa yang digunakan rumit dan membosankan. Namun, hal tersebut tidak terjadi pada buku-buku yang ditulis oleh Alvi Syahrin. Jika kita tak pernah jadi apa-apa menjadi buku pengembangan diri yang booming bahkan diulas di berbagai media seperti youtube, blog, twitter, dan sosial media lainnya.

    Lalu, apa alasan yang menyebabkan buku ini bisa menjadi terkenal?

    1. Bahasa Ringan

    Alvi Syahrin bisa menjadi salah satu penulis yang unik. Buku-bukunya ditulis dengan Bahasa yang ringan dan mengalir. Kata-kata yang digunakan seringkali mengajak pembaca seperti berkomunikasi dua arah, layaknya seorang sahabat yang sedang menghibur. Kalimat-kalimatnya pendek, namun lugas dan tepat sasaran.

    Jika kita tak pernah jadi apa-apa memiliki 45 bab namun hanya terdiri dari 220-an halaman saja. Setiap bab tidak terlalu panjang sehingga pembaca tak pernah merasa ngantuk. Judul-judul yang dipakai untuk per bab-nya juga menggunakan paduan kata yang menarik, jujur, sehingga para pembaca merasa relate.

    2. Topik yang Diangkat Sangat Down to Earth

    Jika kita membaca buku-buku terjemahan, biasanya kita tetap bisa menikmati meski agak sulit untuk terkoneksi karena latar belakang dan kebiasaan yang berbeda dengan penulisnya. Namun ketika membaca buku dari Alvi Syahrin ini, topik-topik yang diangkat adalah permasalahan yang memang dialami oleh orang kebanyakan.

    Apakah anda pernah gagal masuk universitas negeri? Apakah anda pernah merasakan gap year? Apakah anda sering merasa bingung dengan masa depan? Atau apakah anda sedang merasa begitu tertekan karena tuntutan dari orang tua? Ya, topik-topik inilah yang ditulis oleh Alvi dengan begitu gamblang di buku yang satu ini.

    3. Banyak Memiliki Quote Bagus

    Jika anda sedang merasa sedih karena selalu dibanding-bandingkan oleh orang tua, teman, atau bahkan guru, cobalah untuk membaca buku ini. Alvi menceritakan perjalanan hidupnya yang tidak mudah. Namun, dia seolah selalu bisa menemukan hikmah di balik kesulitan tersebut.

    Kata-kata indah, yang sangat mengena dan sesuai untuk setiap kondisi, bertaburan di buku ini. Anda bisa menemukan quote cantik yang penuh motivasi di setiap judul bab baru atau bahkan di akhir tulisan. Untuk anda yang suka sekali menulis kata-kata di sosial media, anda bisa menemukannya di sini.

    4. Penuh dengan Pesan yang Mengingatkan

    Apakah anda sedang merasa putus asa karena tidak pernah dilihat? Karena keberadaannya tidak dianggap penting? Karena keberadaannya seolah ada dan tiada bagi orang lain? Jika anda menjawab iya, maka membaca buku ini sangat direkomendasikan. Tulisan-tulisan Alvi mengajak anda menyelami perasaan-perasaan tersebut.

    Di buku ini, semua perasaan putus asa, merasa tak berharga, merasa kalah, merasa iri, dan semua perasaan negatif lainnya mendapatkan validasi. Semua perasaan itu benar, dan Alvi tidak membantahnya. Namun, di sinilah anda akan menemukan perbedaan, karena penulis juga mengajak anda untuk tidak tenggelam begitu saja pada perasaan tersebut.

    Anda boleh saja merasa tak berharga, namun faktanya anda adalah seseorang yang berharga. Entah bagaimana, ketika membaca buku ini anda akan mampu menyingkirkan semua rasa negative tersebut dan menggantinya dengan rasa positif serta termotivasi.

    5. Cocok Untuk yang Sedang Galau

    Galau adalah perasaan yang banyak dialami oleh generasi muda saat ini. Galau karena belum bisa kuliah. Galau karena tidak punya teman. Galau karena belum lolos masuk kampus negeri ternama. Pokoknya galau atas segala hal.

    Namun tenang saja, melalui tulisan-tulisan yang dirangkai dengan begitu apik di buku ini, kegalauan tersebut akan menemukan ujungnya. Begitu menutup buku, anda mungkin akan menghapus air mata dan berpikir, “Oh iya, untuk apa sih saya menggalaukan hal ini?”

    6. Membuat Pembaca Mampu Membentuk Mindset Positif

    Pola pikir atau mindset adalah sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Lurus atau tidaknya kehidupan, bergantung pada pola pikir. Buku ini digadang-gadang mampu membuat para pembaca untuk kembali menemukan arah berpikir yang tepat. Anda dipastikan tidak jika membeli dan meluangkan waktu untuk membaca buku ini.

    Nah, itu dia 6 alasan utama kenapa anda harus mencoba untuk membaca buku Jika kita tak pernah jadi apa-apa. Jika anda ingin mengoleksinya, maka coba deh mampir ke blibli, aplikasi marketplace terbaik di Indonesia. Di sini kamu bisa menemukan buku-buku milik Alvi Syahrin. Cara pemesanan, pembayarannya sangat mudah. Proses pengiriman pun cepat. Beli sekarang!

    pendidikan buku
    bintang hendri

    bintang hendri

    Artikel Sebelumnya

    Persiapkan Diri untuk Dapetin Beasiswa Keluar...

    Artikel Berikutnya

    Ratusan Pelaku UMKM Hadiri Sosialisasi UMi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Hendri Kampai: Menjaga  Euforia Harapan
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia

    Ikuti Kami